Pada dasarnya, setiap paving block dibuat dari bahan dasar yang sama, yaitu campuran antara agregat kasar, agregat halus, dan semen. Namun dengan rasio campuran material yang berbeda, kualitas material yang digunakan, kandungan kadar air pada campuran, serta metode produksi yang berbeda dapat menghasilkan paving block dengan nilai kuat tekan yang berbeda.
Lantas, apa itu nilai kuat tekan dan bagaimana cara melakukan pengujiannya? Simak terus ulasan berikut ini untuk mengetahui jawabannya.
Nilai kuat tekan adalah tolak ukur yang biasanya digunakan untuk menentukan kualitas paving block. Semakin tinggi nilai kuat tekannya, maka semakin kokoh pula paving block tersebut dan semakin sulit untuk dihancurkan. Dengan melakukan metode pengujian kuat tekan, kita dapat melihat seberapa kuat kemampuan paving block dalam menahan beban pada permukaannya sampai menimbulkan retak atau deformasi.
Biasanya pengujian kuat tekan dibutuhkan guna mengetahui kualitas paving block yang sesuai untuk proyek pembangunan yang dikerjakan. Misalnya, paving block yang digunakan untuk pembuatan trotoar atau pedestrian tentu memiliki mutu dan kekuatan yang berbeda dengan paving block yang digunakan untuk pembuatan lahan parkir, karena kedua aplikasi tersebut pun menanggung beban yang berbeda.
Nah, dalam hal ini, Badan Standar Nasional Indonesia mengklasifikasikan masing-masing kualitas paving block ke dalam empat jenis seperti pada Table 1.
Tabel 1
Berdasarkan klasifikasi diatas, kegunaan dari masing-masing mutu dapat dikategorikan sebagai berikut.
Nah, setelah mengetahui apa itu nilai kuat tekan dan klasifikasi paving block berdasarkan kualitasnya, kali ini kita akan membahas cara melakukan pengujian kuat tekan paving block menurut standar SNI menggunakan mesin penguji tekan.
Sebagai catatan:
1Mpa = 1N/mm2
1MPa = 10,192kg/cm2
Contoh:
Hasil uji menunjukan bahwa beban tekan maksimum berada pada angka 275kN, dan dimensi yang ditekan pada paving block dengan panjang 8cm dan lebar 8cm.
Dengan demikian maka nilai kuat tekannya adalah 437,929kg/cm2.
Sample dapat dikategorikan dalam mutu A.
Itulah dia cara melakukan pengujian untuk mengetahui nilai tekan pada paving block. Nah, setelah mendapatkan rata-rata kuat tekannya, paving block akan diklasifikasikan berdasarkan mutu dan kualitasnya, sehingga penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek pembangunan yang dikerjakan.